Saturday, October 15, 2005

2nd bom blast in Bali

“Liat Metro TV deh, ada bom lg di Bali!” Itu isi pesan singkat dari seorang kawan ketika saya dan beberapa kawan lainnya sedang dalam perjalanan untuk menikmati Jakarta di malam minggu.

Antara percaya dan tidak, saya kontan mencari Metro TV di televisi yang kebetulan ada di mobil kawan saya.

Kaget? Jelas! Karena ternyata SMS kawan saya itu benar! Bali di bom (lagi!!!). Di Jimbaran dan di Kuta. Malam minggu pula! Buat kamu yang pernah ke Bali pasti tau gimana crowdid-nya Jimbaran dan Kuta di malam minggu seperti ini kan?

Banyak pikiran yang mondar mandir di kepala saya, seperti:
1. Ulah sapa lagi neh?!
2. Islam must be the black sheep (again!) deh!
3. Tega amat!
4. Ada kawan, kerabat atau orang yang saya kenal jadi korban gak ya?
5. Mmmm… Banyak yang su’ul khotimah dong?
6. Waduuuh… Ngaruh gak neh klo mau ngurus visa atau segala hal yang berhubungan sama perjalanan ke luar negeri?
7. Yaaaah… Gak jadi ke Bali dong!

Buat poin terakhir, sebenarnya itu hanya akan terjadi jika kakak ipar saya yang warga negara Belanda jadi datang ke Jakarta karena dia akan ‘membebaskan’ saya dari biaya akomodasi+transportasi, dll. Hehehe…

Tidak hanya pikiran yang mondar mandir di kepala ini, tapi juga mulut saya mondar mandir berkata kepada kawan-kawan saya: “Balik yuk! Malam ini gak usah deh!”. Dan untungnya mereka sepakat dengan saya.

Yah… Setidaknya kan dengan tidak jadinya saya dan kawan-kawan saya menunjukkan rasa keprihatinan kami terhadap bom Bali. Lagian gak mungkin lah kami tega tertawa ria sepanjang malam sementara saudara kami yang hanya berjarak beberapa ratus kilometer sedang berduka.

Yang pasti, siapapun pelaku bom Bali atau tempat dimana tidak ada alasan untuk di bom, pasti hanyalah orang-orang gila. Yang pasti, Islam akan semakin disudutkan untuk disalahkan. Dan yang pasti pula, ketika semakin banyak pihak yang menyudutkan Islam sebagai ‘biang’, saya akan semakin yakin bahwa Islam adalah agama yang paling benar dan merupakan ancaman bagi ketidakbenaran, sehingga saya akan semakin lagi bahwa Islam ingin dihancurkan dengan ‘perang modern’, melalui ‘perang pemikiran’, pemutar balikkan fakta dan fitnah yang luar biasa.
Wallahu’alam.

Pejaten, 1 Oktober 2005
“Just an ordinary mind from an ordinary person with an ordinary life”

1 comment:

Anonymous said...

This is very interesting site... » »