Monday, June 13, 2005

Setiap jiwa akan merasakan mati

Kullu nafsin dzaa iqotul mauut.......
Setiap jiwa akan merasakan mati....
Ah, ayat itu...
Jamak kulafadzkan, namun jarang kujiwai….
...
Hari ini, berkurang kembali jatahku menjadi pelakon di panggung sandiwara ini...
Malam ini, aku jatuh terduduk di hadapanMu, terpekur, kemudian menunduk pasrah....
Pelan-pelan ku untai kembali detik yang ku remehkan, menit yang ku lewati, jam yang ku habiskan, hari yang ku sia-siakan, bulan yang ku lalaikan, tahun yang ku jalani.....
...
Air mata penuh membanjiri jasad, hati dan jiwa ini....
Hinanya jasad ini….
Busuknya hati ini....
Lalainya jiwa ini....
Gemerlap dan keindahan dunia telah melenakanku…
Kepalsuan menyelimuti hidupku....
Penyesalan datang dan pergi menghabiskan waktuku…
....
Kullu nafsin dzaa iqotul mauut.......
Setiap jiwa akan merasakan mati....
Ah, ayat itu...
Jamak kulafadzkan, namun jarang kujiwai….
...
“Untuk apa kau habiskan waktumu?”
Pertanyaan itu menari dengan liarnya di kepalaku...
Ya... Untuk apa ku habiskan waktuku?
Apa yang mesti kujawab?
Bisakah ku menjawabnya?
Air mataku kembali tumpah..

Kullu nafsin dzaa iqotul mauut.......
Setiap jiwa akan merasakan mati....
Ah, ayat itu…
Jamak kulafadzkan, namun jarang kujiwai...
...
Ku kembali dalam perenunganku...
Apakah Alloh merindukanku?
Apakah Alloh mencintaiku?
Apakah… Apakah diriku benar mencintaiNya?

Duhai Alloh, kumohon ampunan untuk waktu yang telah ku lewati...
Duhai Alloh, kumohon ampunan atas waktu yang kuhabiskan dengan melalaikanMu...
Duhai Alloh, kumohon kemudahan atas sisa hidup yang aku miliki...
Duhai Alloh, kumohon limpahan kebahagiaan atas diriku dan orang-orang yang aku cintai...
Duhai Alloh, jadikan jiwa ini selalu merinduMu...
Duhai Alloh, jadikan hati ini seperti hati orang-orang yang mencintaiMu...
Duhai Alloh, jadikan diri ini seperti orang-orang yang Engkau cintai...
Duhai Alloh, jangan lepaskan dekapanMu untuk diri yang hina ini, terus... dan selalu...
Duhai Alloh, berikanlah ridhoMu kepadaku, karena ketika Engkau telah meridhoi hambaMu, hanyalah kebahagiaan yang akan hambaMu dapatkan...

23.37
Pejaten, 7 Maret 2005
-Nie, contemplating for her life...-

No comments: